Penyebab Cacar yang Harus Diwaspadai

Penyebab Cacar yang Harus Diwaspadai

Cacar, atau varisela, adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster. Penyakit ini sering dialami anak-anak, tetapi juga dapat menyerang orang dewasa yang belum pernah terkena atau divaksinasi. Meskipun cacar biasanya dianggap sebagai penyakit ringan pada anak-anak, cacar bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Sebagai penyakit yang sangat menular, penting bagi kita untuk memahami penyebab cacar dan bagaimana cara mencegah penyebarannya. Berikut adalah beberapa penyebab utama cacar yang harus diwaspadai:

1. Infeksi Virus Varicella-zoster

Penyebab utama cacar air adalah virus Varicella-zoster, yang termasuk dalam kelompok virus herpes. Virus ini menyerang tubuh melalui saluran pernapasan atau kontak langsung dengan cairan dari lepuhan kulit yang disebabkan oleh cacar. Setelah terinfeksi, virus akan menyebar melalui darah dan menyebabkan gejala cacar air, seperti demam, ruam merah, dan lepuhan kulit yang gatal.

Bagaimana Virus Menyebar:

  • Melalui Udara: Cacar air sangat menular dan dapat menyebar melalui partikel-partikel kecil yang terhirup saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Virus dapat masuk ke tubuh orang lain melalui saluran pernapasan.
  • Kontak Langsung: Kontak dengan cairan dari lepuhan cacar juga bisa menjadi penyebab penularan. Menyentuh lepuhan atau cairan dari luka cacar yang terbuka dapat menyebabkan orang yang sehat tertular virus.

2. Kontak dengan Penderita Cacar

Salah satu penyebab utama cacar adalah kontak langsung dengan seseorang yang sedang menderita cacar. Virus cacar sangat menular, dan seseorang yang belum pernah terkena cacar atau belum divaksinasi memiliki risiko tinggi untuk tertular jika mereka berada di dekat orang yang terinfeksi. Cacar air paling menular mulai dari 1-2 hari sebelum munculnya ruam hingga semua lepuhan berubah menjadi keropeng kering.

Faktor Risiko:

  • Berada di Dekat Orang yang Terinfeksi: Seseorang yang tinggal atau bekerja di lingkungan yang sama dengan penderita cacar, terutama jika berada di ruangan tertutup, berisiko lebih tinggi tertular.
  • Berbagi Barang Pribadi: Penggunaan bersama barang-barang seperti handuk, pakaian, atau tempat tidur dengan penderita cacar dapat meningkatkan risiko penularan.

3. Belum Divaksinasi Cacar Air

Vaksin cacar air adalah cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini. Namun, orang yang belum mendapatkan vaksinasi memiliki risiko lebih besar terkena cacar air jika terpapar virus. Vaksin cacar air biasanya diberikan pada anak-anak, tetapi orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin juga dapat menerima vaksin ini untuk mencegah terinfeksi.

Pentingnya Vaksinasi:

  • Anak-Anak: Anak-anak biasanya mendapatkan vaksin cacar air dalam dua dosis, pada usia 12-15 bulan dan dosis kedua pada usia 4-6 tahun.
  • Orang Dewasa: Orang dewasa yang belum pernah terkena cacar atau divaksinasi dianjurkan untuk mendapatkan vaksin, terutama jika mereka bekerja di lingkungan yang rawan terpapar virus, seperti sekolah atau rumah sakit.

4. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap cacar air dan komplikasinya. Kondisi seperti HIV/AIDS, kanker, atau penggunaan obat-obatan imunosupresif (misalnya, kortikosteroid) dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk virus Varicella-zoster.

Kelompok Berisiko Tinggi:

  • Orang dengan HIV/AIDS: Penderita HIV/AIDS memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga lebih mudah terserang cacar air dan komplikasinya.
  • Pasien Kanker atau Penerima Transplantasi: Orang yang menjalani pengobatan kemoterapi atau yang telah menerima transplantasi organ juga memiliki risiko tinggi tertular cacar air karena sistem kekebalan tubuh mereka tertekan.
  • Pengguna Obat Imunosupresif: Obat-obatan tertentu yang menekan sistem kekebalan tubuh dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi virus cacar.

5. Kontak dengan Penderita Herpes Zoster (Shingles)

Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus Varicella-zoster tetap tinggal dalam sistem saraf mereka dalam keadaan tidak aktif. Namun, virus ini dapat kembali aktif bertahun-tahun kemudian dan menyebabkan herpes zoster (shingles). Orang yang belum pernah terkena cacar air atau belum divaksinasi dapat tertular cacar air jika mereka melakukan kontak langsung dengan penderita herpes zoster.

Mekanisme Penularan:

  • Kontak dengan Lesi Herpes Zoster: Seseorang dapat tertular cacar air jika mereka menyentuh lepuhan atau cairan yang keluar dari lesi herpes zoster. Namun, herpes zoster tidak menular melalui udara seperti cacar air.

6. Lingkungan dengan Sanitasi Kurang Baik

Sanitasi yang buruk juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi penyebaran virus cacar air. Di daerah yang padat penduduk dan kurang bersih, penyebaran virus melalui udara atau kontak langsung bisa terjadi lebih cepat dan lebih luas. Di tempat-tempat dengan kebersihan yang kurang terjaga, virus bisa menyebar dengan lebih mudah, terutama di antara anak-anak yang bermain atau berinteraksi satu sama lain tanpa perlindungan yang memadai.

Contoh Lingkungan Berisiko:

  • Sekolah atau Penitipan Anak: Tempat di mana banyak anak berkumpul dan berinteraksi sangat rentan menjadi area penyebaran cacar air.
  • Tempat Umum dengan Ventilasi Buruk: Area yang tertutup dengan ventilasi yang kurang memadai meningkatkan risiko penyebaran virus melalui udara.

7. Musim Tertentu

Cacar air lebih sering terjadi pada musim-musim tertentu, terutama di musim dingin dan awal musim semi. Virus lebih cepat menyebar dalam cuaca dingin karena orang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, sehingga meningkatkan risiko penyebaran virus melalui udara.

Faktor Pendukung:

  • Cuaca Dingin: Virus cacar lebih mudah menyebar ketika banyak orang berkumpul di dalam ruangan tertutup, seperti di sekolah atau kantor.
  • Kekebalan Tubuh yang Menurun: Pada musim dingin, daya tahan tubuh sering kali menurun, yang dapat membuat seseorang lebih mudah terinfeksi virus.

Cacar air disebabkan oleh infeksi virus Varicella-zoster yang sangat menular. Penyebaran virus ini bisa terjadi melalui udara, kontak langsung dengan penderita, atau barang-barang yang terkontaminasi. Orang yang belum pernah terkena cacar atau belum divaksinasi berada pada risiko paling tinggi.

Selain itu, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk juga lebih rentan terkena cacar air. Untuk mencegah infeksi, vaksinasi dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan sangat penting. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda atau anak Anda menunjukkan gejala cacar air untuk penanganan yang tepat.

Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman https://pafikotalotu.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).

Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *